BeliNovel Senja, Hujan dan Cerita Yang Telah Usai di palasarionline. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. rtx 3090 kabel lan ipad mini 6 dus packingIdentitas Buku Judul Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai No. ISBN 979-794-499-9 Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Penyunting Irwan Rouf Desain Cover Budi Setiawan Tahun Terbit Cetakan Pertama 2015, Cetakan Kedua puluh dua 2017 Kategori Novel Nonfiksi Text Bahasa Indonesia Jumlah Halaman 239 Halaman Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh… Halohaaaaa…… readear !!!!!! 🙂 By the way, this is my second writing in this wordpress hmm alhamdulilaah yaah hehe. Pada kesempatan ini saya akan meresensi sebuah buku novel yang berjenis Nonfiksi. Novel ini berjudul “Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai” karangan dari Boy Candra. Boy Candra merupakan penulis best seller “Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang”. Dia lahir pada 21 November 1989 besar serta berproses di Padang Sumatra Barat dan menamatkan kuliahnya di Universitas Negeri Padang. Buku ini merupakan buku nonfiksi kedua setelah catatan pendek untuk cinta yang panjang. Dalam Novel ini, Boy Candra menceritakan tentang kerapuhan dan kepahitan yang di rasakan oleh orang yang sedang jatuh cinta dan dia juga mengajak para pembaca agar mengenang kenangan pahit akan cinta pada masa lalu. Setelah mengenang, dia selalu mengajak pembaca untuk selalu ingat jalan pulang dan menata rindu yang baru, karena masa lalu bukan untuk diratapi, tapi untuk dijadikan pelajaran yang berharga di masa depan, kesalahan-kesalahan di masa lalu merupakan proses pendewasaan diri, oleh karena itu tidak semua hal buruk pada patah hati memberikan dampak yang negatif. Buku ini sangat cocok dibaca oleh orang yang mengalami kepahitan dalam cinta seperti patah hati, karena setelah membaca buku ini saya yakin orang yang sedang tersakiti oleh cinta mampu bangkit dan menyadari bahwa hidup seharusnya terus berjalan bukan berlarut-larut dalam kesedihan yang tiada akhir, salah satu kutipan yang memotivasi pembaca agar bangkit dari kesedihan adalah “Sedihlah secukupnya, patah hatilah pada porsinya. Agar hidupmu tidak sia-sia” “Di dunia ini banyak sekali hal ajaib yang bisa kamu dapatkan, bahkan dalam hal yang mungkin menurutmu terburuk sekalipun” “Ikhlaskanlah dia meski rasanya begitu sakit atas apa yang di lakukan, sebab ikhlas akan membuatmu benar-benar lepas” Pada bagian sinopsis sampul belakang buku ini juga tertulis “Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untuk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang yang panjang ke masa lalu, kamu harus lebih baik. dan mulailah menata rindu yang baru. Katakan pada masa lalu kita adalah cerita yang telah usai.” Cerita yang terkandung pada isi novel ini secara keseluruhan seperti pengalaman Boy Candra sendiri atau curahan hati seorang laki-laki yang kemudian di tuangkannya dalam suatu catatan. Dalam buku ini terbagi menjadi 7 bagian, hmm what are they ? Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada Terimakasih Pernah Ada, Meski Sekedar Rahasia Kepada Seseorang yang Betah dalam Ingatan, Meski Kamu Tak Lagi Dibutuhkan Semakin Aku Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukan Pisau Kepada Diriku Dengarkan ini dengan Baik-Baik ! Sebab, Kini Kamu Telah Denganku, Kenangan Lalu Biarlah sebagai Masa Lalu Well, pada bagian terakhir yang sub babnya => “Sebab, kini kamu telah denganku, kenangan lalu biarlah sebgai masa lalu” dia menceritakan sosok saya dalam novel ini dipertemukan dengan seseorang dengan latar belakang masa lalu yang sama kemudian mencoba dengan segala hal meyakinkan satu sama lain dan mulai menata rindu, menerima serta mewujudkan impian-impian yang baru. Ada kutipan pada bagian terakhir ini yang sangat-sangat membuat saya terkesan dan benar-benar melekat di otak adalah “Mungkin kita bukan dua orang yang saling jatuh cinta pada cinta pertama. Aku pernah jatuh dan terluka. Kamu pun begitu, pernah dicintai dan disia-siakan. Kita bertemu atas perasaan yang telah ditempa. Perasaan yang akan membuat kita kuat untuk tetap berdua. Jagalah semua yang terasa. Pupuk hingga rimbun menutupi duka yang pernah ada. Bukankah perihal bahagia sudah menjadi tugas kita. Mencintaimu adalah upaya yang membuatku ingin selalu mengupayakannya. Semakin hari berjalan, semakin banyak hal yang nanti akan kita sebut kenangan. Dan sungguh perasaan ku padamu semakin tak terungkapkan.” Well, segala sesuatu tentunya ada kurang dan lebihnya, tak terkecuali pada buku ini, karena tidak ada sesuatu yang sempurna, sebab kesempurnaan hanya milik Allah semata 😀 Ehehe.. Kelebihan dari buku “Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai” ini adalah gaya bahasanya yang sederhana namun tetap puitis, kemudian penulis mampu mengajak pembaca seakan – akan berada diposisi yang sama sehigga pembaca larut dalam setiap suasana cerita dan pesan yang ingin disampikan oleh penulis tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Selain itu, bentuk fisik dan design warna hitam putih menghasilkan kesan minimalis. Meskipun demikian, buku ini juga memiliki kekurangan. Kekurangannya dari buku ini adalah alur ceritanya yang sedikit rumit, tidak menentu atau menggunakan alur campuran sehingga membuat pembaca agak kesulitan dalam memahami kisah. Buku ini mengandung cerita yang sangat menarik, motivatif dan inspiratif terlebih kepada orang-orang baru saja patah hati dan ingin segera bangkit dari kesedihan oleh cinta, karena dalam buku ini banyak kata-kata yang mampu membuat pembaca menyadari bahwa masa lalu merupakan bagian dari proses pendewasaan diri, belajar meikhlaskankan, berani menata rindu yang baru, membuka hati serta mengatakan pada masa lalu bahwa kita adalah cerita yang telah usai. Itulah sedikit gambaran yang sangat sederhana tentang buku Novel nonfiksi Senja, Hujan & Cerita yang Telah Usai karangan Boy Candra. Marilah sesekali kita mengenang masa lalu tapi jangan lupa jalan pulang, karena setalah mengenang kita harus menjadi seseorang yang lebih baik lagi, jangan lupa katakan pada masa lalu terimakasih telah memberi pengalaman yang berharga tak terbayarkan materi, dan sekarang kita adalah cerita yang telah usai, biar lah hujan dan senja menghapus segala sesuatu buruk yang telah terjadi. Semoga bermanfaat bagi kita semua amiiinnn…………….. RingkasanNovel Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai karya (Boy Candra) - Dede Dwi Susanti Ringkasan Novel "Everything Everything" karya Nicola Yoon - Hafifah Septiyanti Resensi Film "Aladdin" - Erafika & Tabita
Resensinovel senja, hujan, dan cerita yang telah usai. *saqila reshaina f *sengging aghtaning p identitas buku. Lelaki penyuka senja, hujan dan kenangan. Nama penulis novel senja hujan dan cerita yang telah usai adalah boy candra. Download novel senja hujan dan cerita yang telah usai pdf jumat, 12 juli 2019 edit untuk mengunduh file
Judul Buku Senja, Hujan dan Cerita yang Telah UsaiNO. ISBN 979-794-499-9Penulis Boy CandraPenerbit Media KitaTanggal Terbit 16 Juni 2015Jumlah Halaman 239 HalamanKategori Nonfiksi Boy Candra tinggal di Padang, terlahir pada 21 November 1989. Namanya kian melejit usai penjualan novel pertamanya yang laris di hati para pecinta novel. Bahkan, di September 2016, Boy Candra meluncurkan novel barunya dengan judul “Pada Senja yang Membawamu Pergi” yang diterbitkan oleh Gagasmedia. Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” diangkat dari pengalaman pribadi penulis. Lewat novelnya, penulis menceritakan segala perjalanan asmaranya. Kisah-kisahnya tersampaikan dengan jelas dan menarik. Pengalamannya dari mulai jatuh cinta, mencintai diam-diam, mencintai sahabat sendiri, bahkan patah hati sangat menyentuh pembacanya. Tak heran jika para Remaja banyak mengutip kata-kata novel ini. Memang dilihat dari pemilihan katanya, sederhana dan mudah dimengerti. Walau dengan pilihan kata yang puitis, namun tidak menimbulkan multi tafsir. Cerita setiap Babnya tidak bertele-tele. Hal ini sangat baik untuk mengontrol penyakit jenuh yang kerap dirasakan pembaca. Boy Candra menyajikan kata-kata sehari-hari yang sering digunakan oleh para pembaca. Kelebihan dari novel ini adalah covernya yang sederhana. Pemilihan warna cover yang tidak terlalu mencolok, mewakili isi dari novel ini. Ditunjang dengan sinopsis di cover belakang. Pemilihan katanya begitu tertata apik dan mengundang rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut. Penyisipan kutipan-kutipan di setiap pergantian Bab, sangat menarik sekali. Penulis mampu membawa pembacanya untuk masuk dan merasakan isi novel. Isi novel tersampaikan dengan baik. Bila mengingat latar belakang yang merupakan pengalaman pribadi, jelas isi novel merupakan hal yang sering terjadi bagi pembaca. Sangat mudah bagi pembaca untuk merasakan menjadi bagian dalam novel dalam novel ini juga terdapat kekurangan. Alurnya yang campuran kadang menjadi moment menjenuhkan bagi pembaca. Penempatan setiap Babnya kurang tertara. Kadang ceritanya menyenangkan dan membuat tersenyum tipis, namun di Bab selanjutnya mengisahkan rasanya patah hati. Hal ini sangat menjatuhkan mood para pembaca. Tak jarang pembaca melewati Bab tertentu yang menurutnya tidak menarik dan membuat “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” memuat cerita yang penuh inspirasi. Membangun semangat para pembaca untuk terus melanjutkan hidup. Novel ini menyampaikan kisah-kisah cinta sederhana yang tulus. Mulai dari seseorang yang bertahan atau seseorang yang terus berjuang. Namun, pengkhianatan cinta juga tersaji dengan baik pada novel ini. Novel ini cocok untuk para pembaca yang ingin mengenang masa lalunya, atau sedang bertahan dan memperjuangkan seseorang, serta bagi pembaca yang sedang berusaha melupakan. “Setelah cinta pertama dan dipatahhatikan untuk pertama kalinya, aku jatuh cinta lagi, juga patah hati lagi. Berkali-kali. Terkadang ada saatnya aku merasa lelah. Apakah hati diciptakan Tuhan hanya untuk dibuat patah? Seperti halnya impian yang kadang harus berubah. Namun, hidup harus terus berjalan. Tidak ada alsan yang bisa diterima untuk menghentikan tujuan. Bahkan, patah hati paling pattah pun tidak berhak membunuh hidupmu.” Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai, sumber . 174 267 238 14 401 276 303 297